Semangat pagi

Setiap terbitnya matahari adalah sebuah kesempatan.
Kita tak `kan pernah tahu, apakah itu kesempatan kita yang terakhir. Oleh karena itu, beramallah yang terbaik seakan-akan hanya itu kesempatan terakhir kita melihatnya.

Thursday 6 October 2011

Jelang UTS 2011 - Never Give Up

Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika, yang mengajar di sebuah sekolah swasta dengan input (siswa) yang mempunyai latar belakang lemah akademis, lemah ekonomi, lemah kesadaran orang tua dengan pentingnya pendidikan, dan siswanya sendiri lemah semangat belajar. Belum lagi dari fasilitas sekolah pun sama sekali tidak memadai. Belum lagi Anda hanya guru baru yang berstatus guru tidak tetap, digaji ala kadarnya. Di awal proses mengajar hingga satu bulan Anda tahu siswa Anda banyak yang walau sudah SMP tidak bisa perkalian, di tiga bulan mengajar bahkan baru tahu kalau ternyata tambah-tambahan pun ada yang belum lancar. Bukan hanya akademis, bahkan siswa-siswanya super istimewa tak mau diatur saat belajar, dan ketika dijelaskan tidak mudah untuk mau konsentrasi belajar. Di uji coba mengerjakan UTS, rata-rata siswa hanya mampu mengerjakan soal 20%. Dan kini waktu Ujian tinggal 3 hari lagi. Stress? Frustasi? atau malah Masa Bodoh?

Jika guru berpikir, kalau inputnya saja sangat rendah dalam banyak hal terutama akademis, nilai matematikanya Ujian Nasionalnya saja sangat rendah bagaimana tidak pusing? Apalagi gaji cuma kecil, tapi tuntutan pihak kurikulum sekolah mengharuskan KKM siswa minimal 70. Tidak sepantasnya seorang guru tidak mempertahankan idealismenya. Apalagi sekolah bukanlah lembaga profit. Apa yang diamanahkan pada seorang guru untuk memberikan semangat belajar dan menjadi fasilitator siswa harus tetap diperjuangkan. Dan kondisi di atas bukanlah sebuah cerita fiktif, tapi sedang dialami oleh salah seorang guru matematika. Dia menyimpulkan kalau untuk hentakan awal memang semua siswa butuh privat untuk mengendalikan konsentrasinya dan mengetahui detail kemampuannya. Dengan semangat 45, besok dia akan memberikan les privat nyaris full 2 hari untuk siswanya. Bahkan untuk beberapa siswa yang terindikasi bolos les, maka dia mengunjungi langsung di rumash siswa. Semoga beliau diberi kesehatan dan terjaga semangatnya. Ayo para guru pantang menyerah hingga batas waktu nanti.